Rabu, 10 Februari 2016

Resep Sambal Goang
Resep Sambal Goang - Salah satu macam sambal sederhana yang akrab menemani menu makan sehari-hari adalah sambal goang. Umumnya resep sambal goang khas sunda diolah mentah atau tanpa dimasak yang sering disebut juga dengan sambal dadakan karena kepraktisannya. Walaupun sederhana, tetapi sangat populer sebagai pelengkap menu resto-resto di Bandung, Bogor, Sumedang bahkan populer juga di Betawi dengan berbagai aneka kreasinya.

Masyarakat sunda Jawa Barat menjadikan sambal goang sebagai pelengkap menu makan sehari-hari supaya makannya tambah lahap. Bahan utama cara membuat sambal goang bisa menggunakan cabe rawit merah maupun cabe rawit hijau yang dibubuhi garam, kemudian diulek bersama kombinasi bahan dengan stok yang ada atau bahan lainnya yang disesuaikan selera. Ada yang menambahkan kencur, daun kemangi, terasi, kapulaga dan lain sebagainya untuk memberikan variasi rasa dan aroma sehingga lebih sedap disantap. Bahkan dengan pemakaian cabe rawit setan atau cengek domba akan menambah level kepedasan yang semakin menggugah selera.

Cara Membuat Sambal Goang
Persiapan Bahan Sambal Goang
  • 15 buah cabe rawit merah (rawit setan atau cengek domba)
  • 1 sdt gula merah
  • 1/2 sdt garam
  • 1 cm kencur
  • 1 siung bawang putih ukuran kecil
  • 1 sdm terasi udang, goreng sebentar dengan sedikit minyak
  • 1 buah jeruk purut
  • daun kemangi secukupnya (opsional)
Cara Membuat Sambal Goang
  1. Siapkan cobek, kemudian ulek semua bahan kecuali jeruk purut hingga halus serta aduk rata.
  2. Beri air perasan jeruk purut dan siap untuk disajikan. Bisa tambahkan daun kemangi atau dapat juga hidangkan terpisah sebagai lalapan.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4zgoKkY5esDyGDfXmhp5tz0W8H2jEgsRJx2wm9317hpr6CTdO8i4DPQj5mF-OAprw6GVcNt84Pt9Yp5U6XEz5h_pAP7azclFEO7kSUzDjr31IvLdzT01usqHnjVk1bBWsqpHQX6G4AIU/s1600/Photo0783.jpg" />

Followers

Hadith Prophet Muhammad

It is narrated on the authority of Amirul Mu’minin, Abu Hafs ‘Umar bin al-Khattab, radiyallahu ‘anhu, who said: I heard the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, say: “Actions are (judged) by motives (niyyah) , so each man will have what he intended. Thus, he whose migration (hijrah) was to Allah and His Messenger, his migration is to Allah and His Messenger; but he whose migration was for some worldly thing he might gain, or for a wife he might marry, his migration is to that for which he migrated.” [Al-Bukhari & Muslim]

Abu Hamzah Anas bin Malik, radiyallahu ‘anhu, who was the servant of the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, reported that the Prophet, sallallahu ‘alayhi wasallam, said: “None of you truly believes (in Allah and in His religion) until he loves for his brother what he loves for himself.” [Al-Bukhari & Muslim]

About History

The urgent of reading history is that we become aware of his past life, progress and destruction of a nation, understand the wisdom behind the nation's history, feel the love, angry, sad, all within the scope of history. Because history is an art. Art is beauty. So people who do not know history, its own history, at least then he would not know the beauty of the wheel of life that applies to every person.

Blog Archives

google7580a3e780103fb4.html

Popular Posts

Our Blogs