Sabtu, 19 Desember 2015

Cara Membuat Cibay Khas Tasik Resep Pedas
Resep Cibay Enak Pedas Khas Tasik - Aci Ngabarabay, Cireng Lebay dan Aci Ngambay adalah beberapa sebutan terhadap jajanan kuliner dari adonan aci yang dibungkus dengan kulit lumpia ini. Gorengan enak yang juga berisi daging ayam ini menjadi cemilan masyarakat Sunda yang cukup populer di Tasikmalaya, Garut hingga ke daerah-daerah lainnya.

Aci (kanji/ tapioka) merupakan tepung yang terbuat dari singkong, oleh karenanya banyak variasi makanan dan kue hingga kerupuk yang terbuat dari bahan tepung ini. Termasuk juga menjadi bahan olahan dalam aneka gorengan populer dan cibay adalah salah satuya.

Gorengan enak dan sederhana ini bisa kita buat sendiri di rumah, variasi cara membuat cibay dapat dengan mudah menerapkan resep di bawah ini.

Persiapan Bahan dan Bumbu Cibay
  • 250 gram tepung aci
  • 150 gram daging ayam direbus matang lalu suwir-suwir
  • 800 ml air
  • 4 batang daun bawang diiris kecil
  • 2 siung bawang putih dihaluskan
  • 4 butir bawang merah dihaluskan
  • 1 sdt garam
  • 1/2 sdt merica
  • 1/2 sdt kaldu bubuk
  • 20 lembar kulit lumpia
  • 6 buah cabe rawit merah dicincang kasar
  • bumbu tabur cabe secukupnya
  • 2 sdm tepung terigu dilarutkan dengan sedikit air untuk adonan perekat
  • minyak untuk menggoreng
Tahapan Cara Pembuatan Cibay
Cara Membuat Cibay Pedas
  1. Campur dan aduk rata tepung aci, garam, merica dan kaldu bubuk dalam panci. Masukkan air, bawang putih, bawang merah, daun bawang, dan suwiran ayam, kemudian aduk hingga rata dan tidak ada yang menggumpal. Masak di atas api kecil sambil terus diaduk-aduk hingga adonan berwarna bening dan kental, matikan api.
  2. Ambil 1 lembar kulit lumpia, tuang 1 sendok makan atau lebih adonan aci tadi, lalu taburi dengan cabe rawit cincang secukupnya. Lipat dan lem menggunakan adonan terigu sebagai perekat, lipat dengan rapih berbentuk kotak atau sesuai selera. Lakukan seterusnya hingga adonan habis.
  3. Panaskan minyak, goreng hingga matang dan berwarna kekuningan, lalu angkat dan tiriskan. Tata dalam piring saji, sajikan panas dengan taburan bumbu tabur cabe untuk mendapatkan sensasi yang lebih pedas.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4zgoKkY5esDyGDfXmhp5tz0W8H2jEgsRJx2wm9317hpr6CTdO8i4DPQj5mF-OAprw6GVcNt84Pt9Yp5U6XEz5h_pAP7azclFEO7kSUzDjr31IvLdzT01usqHnjVk1bBWsqpHQX6G4AIU/s1600/Photo0783.jpg" />

Followers

Hadith Prophet Muhammad

It is narrated on the authority of Amirul Mu’minin, Abu Hafs ‘Umar bin al-Khattab, radiyallahu ‘anhu, who said: I heard the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, say: “Actions are (judged) by motives (niyyah) , so each man will have what he intended. Thus, he whose migration (hijrah) was to Allah and His Messenger, his migration is to Allah and His Messenger; but he whose migration was for some worldly thing he might gain, or for a wife he might marry, his migration is to that for which he migrated.” [Al-Bukhari & Muslim]

Abu Hamzah Anas bin Malik, radiyallahu ‘anhu, who was the servant of the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, reported that the Prophet, sallallahu ‘alayhi wasallam, said: “None of you truly believes (in Allah and in His religion) until he loves for his brother what he loves for himself.” [Al-Bukhari & Muslim]

About History

The urgent of reading history is that we become aware of his past life, progress and destruction of a nation, understand the wisdom behind the nation's history, feel the love, angry, sad, all within the scope of history. Because history is an art. Art is beauty. So people who do not know history, its own history, at least then he would not know the beauty of the wheel of life that applies to every person.

Blog Archives

google7580a3e780103fb4.html

Popular Posts

Our Blogs