Jumat, 22 Mei 2015

Cara Membuat Acar Kuning Timun Wortel Resep Enak
Resep Acar Kuning Timun Wortel - Ketimun atau sering disebut juga mentimun umumnya berpasangan dengan wortel dalam cara membuatnya. Selain dibiarkan mentah, juga biasa diolah atau dimasak dahulu baik matang atau setengah matang beserta bawang merah dan cabe rawit sebagai ciri khas kombinasi dari masakan sayur ini.

Acar kuning timun wortel matang merupakan hidangan praktis yang enak sebagai menu makan utama atau pelengkap bersama nasi putih karena cita rasanya yang khas dan segar. Di bawah ini adalah salah satu resep acar kuning sederhana tanpa santan yang enak tetapi mudah untuk dipraktekkan.

Bahan dan bumbu acar kuning yang digunakan dalam resep juga tidak terlalu banyak tetapi dapat menjadikan hidangan yang khas dan berselera, Apabila ingin tanpa cuka terkadang diganti dengan jeruk nipis, air asam jawa atau rasa asam lainnya seperti jeruk melon dan belimbing wuluh atau mungkin yang lainnya

Persiapan Bahan dan Bumbu Acar Kuning
  • 250 gram timun dibuang biji dan potong-potong bentuk korek api
  • 250 gram wortel dikupas kulit dan potong-potong juga berbentuk korek api
  • 350 ml air
  • 7 butir bawang merah atau sesuai selera dikupas kulit, biarkan utuh atau potong-potong
  • 8 buah cabe rawit merah utuh
  • 1/2 sdt garam
  • 1/2 sdt kaldu bubuk atau penyedap sesuai selera
  • 1 sdm cuka
  • 1/2 sdt gula pasir
  • 3 sdm minyak tumis
Haluskan :
  • 10 cm kunyit
  • 4 butir kemiri
  • 2 siung bawang putih
  • 2 cm jahe
  • 3 butir bawang merah
Cara Membuat Acar Kuning Timun Wortel
  1. Panaskan minyak lalu tumis bumbu halus serta aduk-aduk hingga harum. selanjutnya tuangkan air, garam, kaldu bubuk, gula pasir dan cuka kemudian aduk rata dan masak hingga mendidih.
  2. Masukkan semua bahan yang sebaiknya sudah dicuci bersih terlebih dahulu. Aduk-aduk rata dan masak sebentar saja supaya cita rasanya lebih segar, tetapi bila ingin lembek bisa dimasak hingga matang sehingga disesuaikan selera saja. Matikan api lalu angkat dan siap untuk disajikan.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4zgoKkY5esDyGDfXmhp5tz0W8H2jEgsRJx2wm9317hpr6CTdO8i4DPQj5mF-OAprw6GVcNt84Pt9Yp5U6XEz5h_pAP7azclFEO7kSUzDjr31IvLdzT01usqHnjVk1bBWsqpHQX6G4AIU/s1600/Photo0783.jpg" />

Followers

Hadith Prophet Muhammad

It is narrated on the authority of Amirul Mu’minin, Abu Hafs ‘Umar bin al-Khattab, radiyallahu ‘anhu, who said: I heard the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, say: “Actions are (judged) by motives (niyyah) , so each man will have what he intended. Thus, he whose migration (hijrah) was to Allah and His Messenger, his migration is to Allah and His Messenger; but he whose migration was for some worldly thing he might gain, or for a wife he might marry, his migration is to that for which he migrated.” [Al-Bukhari & Muslim]

Abu Hamzah Anas bin Malik, radiyallahu ‘anhu, who was the servant of the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, reported that the Prophet, sallallahu ‘alayhi wasallam, said: “None of you truly believes (in Allah and in His religion) until he loves for his brother what he loves for himself.” [Al-Bukhari & Muslim]

About History

The urgent of reading history is that we become aware of his past life, progress and destruction of a nation, understand the wisdom behind the nation's history, feel the love, angry, sad, all within the scope of history. Because history is an art. Art is beauty. So people who do not know history, its own history, at least then he would not know the beauty of the wheel of life that applies to every person.

Blog Archives

google7580a3e780103fb4.html

Popular Posts

Our Blogs