Kamis, 07 Januari 2016

Cara Membuat Ketan Susu Tansu Keju Coklat
Resep Ketan Susu (Tansu) - Kita banyak mengenal beragam penganan tradisional dari olahan beras ketan, baik dibuat tepung sebagai bahan aneka kue atau diolah menjadi ketan serundeng, srikaya maupun kinca durian hingga jajanan yang lagi hits saat ini adalah ketan susu biasa disingkat dengan tansu.

Tansu sendiri juga terdapat variasi dalam cara menghidangkannya, mulai disiram susu hingga aneka topping yang membuatnya menarik perhatian, bahkan bisa disajikan dengan parutan es untuk sensasi dingin yang menyegarkan.

Ketan kukus yang pulen bersama legitnya susu kental manis ternyata menjadi perpaduan cita rasa enak yang bikin ketagihan, apalagi ditambah aneka topping seperti keju dan coklat. Cara membuat tansu yang mudah dan praktis bisa kita olah sendiri di rumah dengan variasi topping sesuai dengan yang diinginkan.

Persiapan Bahan Membuat Ketan Susu
  • 500 gram beras ketan direndam minimal 2 jam
  • 300 ml santan kental dari 1 butir kelapa parut
  • 1 sdt garam
  • 2 lembar daun pandan
Aneka topping :
  • susu kental manis
  • keju cheddar diparut
  • coklat batang diparut atau dilelehkan
  • meses coklat dan warna-warni
  • kelapa parut atau aneka topping lainnya
Cara Membuat Ketan Susu
  1. Rendam beras ketan minimal selama 2 jam, kemudian kukus beras ketan bersama 2 lembar daun pandan selama 15 menit. Sementara itu, masak santan dan garam sambil terus diaduk hingga mendidih.
  2. Angkat ketan dan masukkan dalam sebuah wadah lalu tuangkan juga santan kental yang sudah dididihkan tadi, aduk rata hingga santan menyerap ke dalam ketan (gunakan sendok kayu agar tidak panas).
  3. Apabila sudah rata dan menyerap, kukus kembali ketan tersebut selama 20 menit lalu matikan api dan biarkan hangat.
  4. Bentuk ketan menggunakan cetakan atau bisa langsung dituang dalam mangkuk/piring saji, sirami dengan susu kental manis, kemudian beri aneka topping sesuai selera serta siap untuk disajikan.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4zgoKkY5esDyGDfXmhp5tz0W8H2jEgsRJx2wm9317hpr6CTdO8i4DPQj5mF-OAprw6GVcNt84Pt9Yp5U6XEz5h_pAP7azclFEO7kSUzDjr31IvLdzT01usqHnjVk1bBWsqpHQX6G4AIU/s1600/Photo0783.jpg" />

Followers

Hadith Prophet Muhammad

It is narrated on the authority of Amirul Mu’minin, Abu Hafs ‘Umar bin al-Khattab, radiyallahu ‘anhu, who said: I heard the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, say: “Actions are (judged) by motives (niyyah) , so each man will have what he intended. Thus, he whose migration (hijrah) was to Allah and His Messenger, his migration is to Allah and His Messenger; but he whose migration was for some worldly thing he might gain, or for a wife he might marry, his migration is to that for which he migrated.” [Al-Bukhari & Muslim]

Abu Hamzah Anas bin Malik, radiyallahu ‘anhu, who was the servant of the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, reported that the Prophet, sallallahu ‘alayhi wasallam, said: “None of you truly believes (in Allah and in His religion) until he loves for his brother what he loves for himself.” [Al-Bukhari & Muslim]

About History

The urgent of reading history is that we become aware of his past life, progress and destruction of a nation, understand the wisdom behind the nation's history, feel the love, angry, sad, all within the scope of history. Because history is an art. Art is beauty. So people who do not know history, its own history, at least then he would not know the beauty of the wheel of life that applies to every person.

Blog Archives

google7580a3e780103fb4.html

Popular Posts

Our Blogs