Sabtu, 17 Oktober 2015

Cara Membuat Bolu Kukus Mawar Santan Resep Lembut
Resep Bolu Kukus Mawar - Bolu kukus santan enak dan lembut yang sederhana berasa gurih dan manis. Terdapat bermacam kreasi dari aneka kue bolu yang dimatangkan dengan cara dikukus, baik dari kombinasi bahan dasar yang digunakan untuk membentuk cita rasa yang diinginkan juga beragam tampilan yang cantik menarik hingga berwarna warni ataupun variasi warna pelangi rainbow.

Kue bolu kukus juga dikenal sebagai salah satu jenis kue basah dalam aneka jajanan pasar. Kue ini tidak hanya menjadi santapan keluarga bahkan seringkali dihidangan dalam acara-acara tertentu seperti acara arisan atau momentum lainnya bahkan untuk menyambut tamu.

Bolkus mawar dibuat dengan menggunakan cetakan khusus, sedangkan bahan-bahan yang diperlukan serta prosesnya tidak berbeda dari pembuatan bolu kukus yang sederhana pada umumnya. Berikut ini adalah salah satu kreasi yang mudah dalam cara membuat bolu kukus mawar yang enak dan lembut dengan mempersiapkan bahan-bahan di bawah ini :

Resep Bolu Kukus Mawar
  • 250 gram tepung terigu
  • 200 gram gula pasir
  • 3 butir telur ayam
  • 1 sdt ovalet (emulsifier)
  • 1/4 sdt vanili bubuk
  • 200 ml susu cair (3 sdm susu kental manis)
  • 1 bungkus kecil (65ml) santan instan kara
  • Pewarna atau pasta makanan : kuning muda, pink dan ungu (masing-masing gunakan 1/4 sdt)
Cara Membuat Bolu Kukus Mawar
Adonan bolu kukus mawar
Cara Membuat Bolu Kukus Mawar
  1. Kocok telur, gula pasir, ovalet dan vanili dengan menggunakan mixer kecepatan sedang hingga kental atau selama 15 menit. Setelah adonan telur kental, turunkan kecepatan mixer menjadi agak rendah lalu masukkan terigu sedikit demi sedikit secara bergantian dengan susu yang sudah dicampur santan, mixer hingga adonan rata.
  2. Setelah adonan selesai, bagi adonan menjadi 3 bagian lalu masing-masing beri pewarna 1/4 sendok teh atau secukupnya kemudian aduk rata.
  3. Olesi tipis cetakan mawar dengan sedikit margarin atau minyak dengan menggunakan kuas agar apabila adonan sudah matang tidak akan lengket dan hancur serta sangat mudah dilepas dari cetakan. Tuang adonan dalam cetakan mawar sementara kukusan kita panaskan terlebih dahulu di atas api sedang.
  4. Tuang adonan menggunakan sendok kecil atau sendok teh supaya mudah dan tidak belepotan. Pertama tuang adonan warna kuning satu sendok kemudian warna pink di sebelahnya dan sampingnya lagi warna ungu. Semua warna ini tidak akan mudah tercampur karena adonannya cukup kental, lakukan terus hingga semua cetakan penuh tapi jangan sampai terlalu penuh, cukup hingga garis pembatas cetakan saja.
  5. Setelah adoanan selesai dituangkan ke cetakan, masukkan ke dalam kukusan yg sudah panas tadi lalu tunggu hingga matang atau kukus selama 15 menit. Angkat dan keluarkan dari cetakan, bolu kukus mawar telah siap untuk disajikan.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4zgoKkY5esDyGDfXmhp5tz0W8H2jEgsRJx2wm9317hpr6CTdO8i4DPQj5mF-OAprw6GVcNt84Pt9Yp5U6XEz5h_pAP7azclFEO7kSUzDjr31IvLdzT01usqHnjVk1bBWsqpHQX6G4AIU/s1600/Photo0783.jpg" />

Followers

Hadith Prophet Muhammad

It is narrated on the authority of Amirul Mu’minin, Abu Hafs ‘Umar bin al-Khattab, radiyallahu ‘anhu, who said: I heard the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, say: “Actions are (judged) by motives (niyyah) , so each man will have what he intended. Thus, he whose migration (hijrah) was to Allah and His Messenger, his migration is to Allah and His Messenger; but he whose migration was for some worldly thing he might gain, or for a wife he might marry, his migration is to that for which he migrated.” [Al-Bukhari & Muslim]

Abu Hamzah Anas bin Malik, radiyallahu ‘anhu, who was the servant of the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, reported that the Prophet, sallallahu ‘alayhi wasallam, said: “None of you truly believes (in Allah and in His religion) until he loves for his brother what he loves for himself.” [Al-Bukhari & Muslim]

About History

The urgent of reading history is that we become aware of his past life, progress and destruction of a nation, understand the wisdom behind the nation's history, feel the love, angry, sad, all within the scope of history. Because history is an art. Art is beauty. So people who do not know history, its own history, at least then he would not know the beauty of the wheel of life that applies to every person.

Blog Archives

google7580a3e780103fb4.html

Popular Posts

Our Blogs