Jumat, 11 September 2015

Cara Membuat Gulai Iga Sapi Resep Santan Kuning
Resep Gulai Iga Sapi yang enak dengan kuah santan berpadu bumbu kuning bikin gurih. Kuah kental dari bumbu gulai dengan pemakaian santan serta mempunyai ciri khas berwarna kuning memang paling sering ditemui di berbagai macam hidangan masyarakat Minang khususnya dan Sumatera pada umumnya. Aneka masakan gulai juga biasa disajikan sebagai menu andalan di rumah makan Padang dengan beragam variasi bahan yang digunakan.

Tulang iga sapi termasuk dalam bahan makanan untuk sajian kuliner yang cukup banyak diminati sehingga acap kali diolah menjadi menu masakan yang sangat bervariasi. Selain dibakar atau digoreng, tulang iga juga sering diolah menjadi makanan berkuah karena cita rasa kaldu yang dihasilkannya setelah direbus membuat kuah masakan memiliki khas rasa yang sangat lezat dan gurih.

Menu olahan tulang iga sapi dengan dagingnya yang masih menempel dan sebagian lagi menyelip diantara lekukan tulang termasuk dalam bahan yang enak dimasak dengan bumbu gulai yang kaya rempah. Oleh karenanya pada momentum kali ini kita membahas mengenai resep membuat gulai iga sapi enak dengan khas kuah santan dan bumbu kuningnya.

RESEP GULAI IGA SAPI
Cara memasak iga sapi dengan bumbu gulai yang kaya rempah sangat enak dihidangkan hangat bersama nasi putih yang hangat pula. Daging iga direbus hingga benar-benar empuk supaya mudah dan sedap disantap, biasanya membutuhkan waktu hingga 2 jam atau lebih untuk merebusnya di atas api kecil. Adapun bahan dan bumbu yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut :
  • 1 kg tulang iga sapi
  • 2 liter air untuk merebus iga
  • 2 batang serai digeprek
  • 4 lembar daun jeruk
  • 4 butir kapulaga
  • 6 butir cengkeh
  • 7 cm kayu manis
  • 1 bungkus santan instan kara (65 ml) dengan 1 liter air
  • 1,5 sdm garam atau secukupnya
  • 1 sdt kaldu bubuk atau sesuai selera
  • 1 sdm gula pasir
  • minyak untuk menumis
Haluskan :
  • 1 sdm ketumbar
  • 1 sdt merica butiran
  • 6 butir kemiri sangrai
  • 4 buah cabe merah besar
  • 6 siung bawang putih
  • 10 butir bawang merah
  • 1/2 sdt jinten
  • 4 cm kunyit
  • 4 cm jahe
  • 4 cm lengkuas
CARA MEMBUAT GULAI IGA SAPI :
  1. Cuci bersih potongan tulang iga sapi kemudian rebus dengan 2 liter air hingga daging yang menempel di tulang iga benar-benar empuk atau air rebusan tersisa seperempatnya, kurang lebih 500 ml. Setelah itu tuangkan 1 liter santan encer dan aduk-aduk supaya santan tidak pecah.
  2. Sementara itu panaskan sedikit minyak dalam wajan lalu tumis bumbu halus, serai dan daun jeruk hingga harum. Angkat dan masukkan tumisan bumbu tersebut ke dalam rebusan iga.
  3. Tambahkan kapulaga, cengkeh dan kayu manis lalu masak hingga mendidih. Jangan lupa beri garam, gula pasir dan kaldu bubuk serta aduk rata.
  4. Masak hingga matang, kuahnya agak menyusut dan mengental lalu matikan api. Angkat dan tuang dalam mangkuk saji dan siap untuk dihidangkan.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4zgoKkY5esDyGDfXmhp5tz0W8H2jEgsRJx2wm9317hpr6CTdO8i4DPQj5mF-OAprw6GVcNt84Pt9Yp5U6XEz5h_pAP7azclFEO7kSUzDjr31IvLdzT01usqHnjVk1bBWsqpHQX6G4AIU/s1600/Photo0783.jpg" />

Followers

Hadith Prophet Muhammad

It is narrated on the authority of Amirul Mu’minin, Abu Hafs ‘Umar bin al-Khattab, radiyallahu ‘anhu, who said: I heard the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, say: “Actions are (judged) by motives (niyyah) , so each man will have what he intended. Thus, he whose migration (hijrah) was to Allah and His Messenger, his migration is to Allah and His Messenger; but he whose migration was for some worldly thing he might gain, or for a wife he might marry, his migration is to that for which he migrated.” [Al-Bukhari & Muslim]

Abu Hamzah Anas bin Malik, radiyallahu ‘anhu, who was the servant of the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, reported that the Prophet, sallallahu ‘alayhi wasallam, said: “None of you truly believes (in Allah and in His religion) until he loves for his brother what he loves for himself.” [Al-Bukhari & Muslim]

About History

The urgent of reading history is that we become aware of his past life, progress and destruction of a nation, understand the wisdom behind the nation's history, feel the love, angry, sad, all within the scope of history. Because history is an art. Art is beauty. So people who do not know history, its own history, at least then he would not know the beauty of the wheel of life that applies to every person.

Blog Archives

google7580a3e780103fb4.html

Popular Posts

Our Blogs