Senin, 13 Juli 2015

Cara Membuat Mangut Lele Resep Enak Bumbu Kuning Pedas
Resep Mangut Lele goreng berkuah santan pedas kreasi bumbu kuning. Masakan yang diminati dengan bumbu mangutnya adalah mangut lele sebagai menu kuliner yang populer di jogja. Ikan lele merupakan salah satu variasi jenis ikan yang enak untuk dimasak dengan bumbu mangut baik lele goreng dan juga panggang atau ikan lele asap sehingga cita rasanya akan berbeda pula.

Pada kreasi sederhana kali ini, resep membuat mangut lele dengan kuah yang enak gurih dari kuah santan ini juga menggunakan variasi bumbu kuning serta perpaduan bumbu merah dengan rasa pedas yang tinggal disesuaikan selera dari jumlah cabenya sehingga membuatnya semakin lezat.

RESEP MANGUT LELE
Bahan dan bumbu mangut ikan lele :
  • 1 kg ikan lele
  • 1 buah jeruk nipis
  • 2 buah serai digeprek
  • 3 cm lengkuas digeprek
  • 3 cm jahe
  • 2 lembar daun salam
  • 2 lembar daun jeruk
  • 1 buah cabe merah besar dipotong-potong 2 cm
  • 1 sdm gula merah
  • 1 bungkus (65 ml) santan kara
  • 500 ml air
  • 1 sdt garam atau secukupnya
  • 1/2 sdt kaldu bubuk atau penyedap
  • minyak goreng
Haluskan :
  • 6 butir bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 5 butir kemiri sangrai
  • 1 sdm ketumbar
  • 1 jari kunyit
  • 2 cm kencur
  • 2 buah cabe merah keriting
  • 5 buah cabe rawit merah setan
CARA MEMBUAT MANGUT LELE :
  1. Bersihkan ikan termasuk bagian dalam ikan (isi perut) dan cuci bersih kemudian lumuri dengan air jeruk nipis dan garam secukupmya sekitar 15 menit. Goreng ikan hingga matang, angkat dan tiriskan lalu sisihkan.
  2. Panaskan sedikit minyak lalu tumis bumbu halus, serai, daun salam, jahe, cabe merah, lengkuas dan daun jeruk hingga harum. Tuang air serta masukkan garam, kaldu bubuk dan gula merah, aduk rata.
  3. Tuang santan dan aduk-aduk supaya santan tidak pecah, setelah mendidih masukkan ikan lele yang sudah digoreng tadi. Aduk rata lalu masak sekitar 5 menit hingga bumbu menyerap, matikan api dan siap untuk disajikan.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4zgoKkY5esDyGDfXmhp5tz0W8H2jEgsRJx2wm9317hpr6CTdO8i4DPQj5mF-OAprw6GVcNt84Pt9Yp5U6XEz5h_pAP7azclFEO7kSUzDjr31IvLdzT01usqHnjVk1bBWsqpHQX6G4AIU/s1600/Photo0783.jpg" />

Followers

Hadith Prophet Muhammad

It is narrated on the authority of Amirul Mu’minin, Abu Hafs ‘Umar bin al-Khattab, radiyallahu ‘anhu, who said: I heard the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, say: “Actions are (judged) by motives (niyyah) , so each man will have what he intended. Thus, he whose migration (hijrah) was to Allah and His Messenger, his migration is to Allah and His Messenger; but he whose migration was for some worldly thing he might gain, or for a wife he might marry, his migration is to that for which he migrated.” [Al-Bukhari & Muslim]

Abu Hamzah Anas bin Malik, radiyallahu ‘anhu, who was the servant of the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, reported that the Prophet, sallallahu ‘alayhi wasallam, said: “None of you truly believes (in Allah and in His religion) until he loves for his brother what he loves for himself.” [Al-Bukhari & Muslim]

About History

The urgent of reading history is that we become aware of his past life, progress and destruction of a nation, understand the wisdom behind the nation's history, feel the love, angry, sad, all within the scope of history. Because history is an art. Art is beauty. So people who do not know history, its own history, at least then he would not know the beauty of the wheel of life that applies to every person.

Blog Archives

google7580a3e780103fb4.html

Popular Posts

Our Blogs