Selasa, 26 Januari 2016

Cara Membuat Lumpia Semarang Resep Isi Rebung Saus Manis Pedas
Resep Lumpia Semarang Isi Rebung Spesial - Lumpia goreng isi yang enak dan renyah ini sangat sedap disantap dengan variasi aneka isi di dalamnya yang gurih, serta paling enak disajikan bersama cocolan sausnya yang mantap. Terdapat beberapa variasi isi lumpia semarang asli, di antaranya adalah lumpia isi rebung, telur, ayam atau udang beserta spesial kombinasinya yang dapat kita olah menurut kreasi sendiri di rumah.

Cara membuat lumpia yang merupakan kuliner populer khas Semarang kali ini cukup praktis dengan pemakaian kulit lumpia siap pakai. Bahan isi lumpia semarang spesial yang terdiri dari perpaduan rebung, udang dan daging ayam bahkan ayam kampung akan sangat terasa gurih dan lezat. Di samping adonan isi, cocolan saus kentalnya juga sangat mempengaruhi keistimewaannya. Saus gula merah sederhana bercita rasa manis pedas sebagai pilihan selain saus tauco ini akan dapat menambah istimewa menu cemilan bersama keluarga.
Cara membuat Lumpia Semarang dan Sausnya
Persiapan Bahan dan Bumbu Lumpia Semarang
  • 400 gram rebung direbus lalu potong-potong kecil
  • 150 gram udang giling
  • 150 gram daging ayam giling
  • 20 lembar kulit lumpia
  • 5 siung bawang putih dicincang kasar
  • 1 sdm ebi
  • 2 batang daun bawang diiris kecil-kecil
  • 1/2 sdt merica bubuk
  • 1/2 sdt garam
  • 3 sdm kecap manis
  • 150 ml air
  • 2 sdm tepung terigu dilarutkan sedikit air untuk perekat
  • minyak secukupnya untuk menumis dan menggoreng
Bahan Saus Lumpia Semarang
  • 50 gram gula merah
  • 10 buah cabe rawit merah diiris kecil-kecil
  • 1 siung bawang putih digeprek
  • 1/2 sdt garam
  • 300 ml air
  • 1 sdm tepung maizena dilarutkan dengan sedikit air
Cara Membuat Lumpia Semarang Saus Manis Pedas
  1. Panaskan sedikit minyak, tumis bawang putih dan ebi serta aduk-aduk hingga harum. Masukkan udang dan masak hingga berubah warna. Masukkan daging ayam, aduk rata serta masukkan irisan daun bawang, lalu masukkan air dan rebung, aduk rata. Tambahkan garam, merica dan kecap manis lalu aduk dan masak hingga kering serta bumbu menyerap, matikan api dan sisihkan.
  2. Siapkan kulit lumpia, setiap lembarnya diberi isi tumisan rebung tadi. Lipat dan gulung dengan rapih, kemudian rekatkan dengan larutan terigu.
  3. Panaskan minyak goreng, lalu goreng lumpia hingga kuning keemasan. Angkat dan tiriskan dari minyak, lalu siap untuk disajikan dengan saus manis pedas.
  4. Cara membuat saus lumpia : Didihkan air, selanjutnya masukkan gula merah, irisan cabe rawit, bawang putih dan garam. Aduk dan masak hingga tercampur rata serta mendidih kembali, tuang larutan maizena lalu aduk hingga mengental, angkat dan saring.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4zgoKkY5esDyGDfXmhp5tz0W8H2jEgsRJx2wm9317hpr6CTdO8i4DPQj5mF-OAprw6GVcNt84Pt9Yp5U6XEz5h_pAP7azclFEO7kSUzDjr31IvLdzT01usqHnjVk1bBWsqpHQX6G4AIU/s1600/Photo0783.jpg" />

Followers

Hadith Prophet Muhammad

It is narrated on the authority of Amirul Mu’minin, Abu Hafs ‘Umar bin al-Khattab, radiyallahu ‘anhu, who said: I heard the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, say: “Actions are (judged) by motives (niyyah) , so each man will have what he intended. Thus, he whose migration (hijrah) was to Allah and His Messenger, his migration is to Allah and His Messenger; but he whose migration was for some worldly thing he might gain, or for a wife he might marry, his migration is to that for which he migrated.” [Al-Bukhari & Muslim]

Abu Hamzah Anas bin Malik, radiyallahu ‘anhu, who was the servant of the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, reported that the Prophet, sallallahu ‘alayhi wasallam, said: “None of you truly believes (in Allah and in His religion) until he loves for his brother what he loves for himself.” [Al-Bukhari & Muslim]

About History

The urgent of reading history is that we become aware of his past life, progress and destruction of a nation, understand the wisdom behind the nation's history, feel the love, angry, sad, all within the scope of history. Because history is an art. Art is beauty. So people who do not know history, its own history, at least then he would not know the beauty of the wheel of life that applies to every person.

Blog Archives

google7580a3e780103fb4.html

Popular Posts

Our Blogs