Kamis, 12 November 2015

Cara Membuat Kering Tempe Teri Kacang Resep Renyah
Resep Kering Tempe Teri Kacang yang Renyah - Sambal goreng kering tempe dengan cita rasa pedas manis memang cukup familiar dalam menu masakan nusantara sehari-hari berserta ikan teri dan kacang tanah sebagai campurannya. Selain rasanya yang enak dan gurih, menu ini cukup tahan disimpan lama sehingga bisa dijadikan menu praktis disaat kita tidak sempat memasak.

Penggunaan bahan-bahan dan bumbu yang sederhana serta cukup mudahnya cara membuat kering tempe pada resep kali ini tentu dapat menambah alternatif cara memasak tempe yang enak selanjutnya. Masakan ini juga sering dijumpai sebagai pelengkap nasi kuning atau tumpeng.

Varian lainnya adalah kering tempe basah yaitu kering tempe yang dilumuri dengan bumbu yang basah atau diberi air, sedangkan untuk kering tempe yang renyah bisa mencoba tips resep di bawah ini.

Persiapan Bahan dan Bumbu Kering Tempe
  • 400 gram tempe
  • 60 gram kacang tanah
  • 60 gram asin teri
  • 2 sdm air asam jawa
  • 2 sdm gula pasir
  • 1/2 sdt garam
  • 2 cm lengkuas diiris tipis
  • 2 lembar daun salam
  • 3 lembar daun jeruk diiris tipis
  • 1 batang serai dipotong-potong 3cm
  • minyak goreng secukupnya
Ulek halus atau blender dengan 50 ml air kalau lagi males :
  • 6 buah cabe merah besar
  • 4 butir bawang merah
  • 2 siung bawang putih
  • 3 butir kemiri
Cara Membuat Kering Tempe Teri Kacang
  1. Tempe dipotong-potong bentuk korek api, tidak terlalu tipis dan juga tidak terlalu tebal. Goreng dalam minyak panas hingga kering, angkat dan tiriskan.
  2. Kacang tanah digoreng dalam minyak panas hingga matang, gunakan api kecil supaya tidak cepat gosong. Aduk-aduk supaya matang merata, angkat dan tiriskan.
  3. Teri dicuci lalu keringkan dengan cara dijemur, goreng dalam minyak panas hingga matang lalu angkat dan tiriskan.
  4. Panaskan wajan lalu tumis bumbu halus dan air asam jawa, aduk-aduk hingga bumbu tidak ada kadar airnya. Selanjutnya masukkan 3 sdm minyak, lengkuas, daun jeruk, daun salam, serai dan gula pasir, lalu aduk rata. (bumbu ulek langsung ditumis dengan sedikit minyak)
  5. Setelah harum dan gula pasir menyerap, maka warna bumbu akan berubah menjadi merah pekat. masukkan tempe dan aduk-aduk, kemudian kacang tanah sambil aduk rata, dan terakhir masukkan teri, aduk hingga semua tercampur rata.
  6. Aduk-aduk terus sampai kering lalu matikan api, tetap aduk-aduk hingga wajannya dingin, kemudian angkat dan siap untuk disajikan atau simpan dalam wadah kedap udara.
Untuk tambahan referensi, menu masakan yang dapat disimpan lama selain kering tempe, kita dapat mencoba Resep Kering Kentang Mustofa atau Cara Membuat Serundeng Kelapa yang kebetulan telah dibagikan dalam beberapa waktu yang lalu.

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Diberdayakan oleh Blogger.
    src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4zgoKkY5esDyGDfXmhp5tz0W8H2jEgsRJx2wm9317hpr6CTdO8i4DPQj5mF-OAprw6GVcNt84Pt9Yp5U6XEz5h_pAP7azclFEO7kSUzDjr31IvLdzT01usqHnjVk1bBWsqpHQX6G4AIU/s1600/Photo0783.jpg" />

    Followers

    Hadith Prophet Muhammad

    It is narrated on the authority of Amirul Mu’minin, Abu Hafs ‘Umar bin al-Khattab, radiyallahu ‘anhu, who said: I heard the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, say: “Actions are (judged) by motives (niyyah) , so each man will have what he intended. Thus, he whose migration (hijrah) was to Allah and His Messenger, his migration is to Allah and His Messenger; but he whose migration was for some worldly thing he might gain, or for a wife he might marry, his migration is to that for which he migrated.” [Al-Bukhari & Muslim]

    Abu Hamzah Anas bin Malik, radiyallahu ‘anhu, who was the servant of the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, reported that the Prophet, sallallahu ‘alayhi wasallam, said: “None of you truly believes (in Allah and in His religion) until he loves for his brother what he loves for himself.” [Al-Bukhari & Muslim]

    About History

    The urgent of reading history is that we become aware of his past life, progress and destruction of a nation, understand the wisdom behind the nation's history, feel the love, angry, sad, all within the scope of history. Because history is an art. Art is beauty. So people who do not know history, its own history, at least then he would not know the beauty of the wheel of life that applies to every person.

    Blog Archives

    google7580a3e780103fb4.html

    Popular Posts

    Our Blogs