Jumat, 18 September 2015

Cara Membuat Cimol Bandung Goreng Kering Resep Enak dan Empuk
Resep Cimol goreng kering yang enak dan empuk serta mengembang dengan tekstur tidak keras sedikit kenyal. Merupakan cara membuat cimol sederhana yang biasa dijual oleh abang-abang atau pedagang sebagai jajanan tradisional yang enak di Bandung. Bentuknya yang bulat-bulat berwarna putih bertabur bumbu membuatnya populer dengan nama cimol atau aci digemol.

Cimol basah atau cimol kering adalah perbedaan pada kreasi dan variasi bumbu pada saat disajikan. Apabila cimol basah dengan siraman saus seperti saus kacang, sedangakn cimol kering ditaburi dengan bumbu cabe bubuk dengan rasa pedas atau aneka rasa lainnya.

Dalam resep membuat cimol tentu ada beberapa tips dan cara agar cimol tidak meledak saat digoreng, mengembang dan tidak keras serta tahan lama tidak mudah menciut/ melempem karena hati-hati apabila caranya tidak tepat maka akan terjadi perang di dalam dapur atau cimol akan meletus-letus.

RESEP CIMOL BANDUNG ENAK DAN EMPUK
Cara menggoreng cimol sederhana dimulai dengan memasukkan bulatan-bulatan adonan yang mau digoreng dalam minyak secukupnya agar cimol terendam, baru kemudian api kompor dinyalakan dengan menggunakan api kecil dan tutup wajan hingga matang dan beraroma harum tetapi sesekali dibuka untuk diaduk agar matangnya merata.

Selanjutnya dengan sisa minyak panas di atas api kecil tersebut kita sudah bisa melanjutkan menggoreng adonan-adonan cimol berikutnya karena suhu minyak sudah stabil.

Supaya tekstur cimol tidak keras, takaran air juga berpengaruh penting. Oleh karenanya menuangkan air dilakukan sedikit demi sedikit, tambahkan air bila dirasa masih kurang dan kurangi jika adonan sudah cukup kalis.

Bahan dan bumbu :
  • 500 gram tepung aci/ tapioka
  • 350 ml air panas mendidih
  • 1 sdt fermipan larutkan dengan air hangat secukupnya
  • 1 sdt garam
  • 1 sdt bumbu penyedap
  • 1 sdt merica
  • 4 siung bawang putih dihaluskan
  • minyak untuk menggoreng
CARA MEMBUAT CIMOL GORENG KERING :
  1. Campurkan dan aduk rata tepung aci, garam, penyedap, merica, dan bawang putih halus. Tuang air panas dengan cara sedikit demi sedikit sambil diuleni sampai tidak menempel di tangan. Masukkan fermipan yang tadi sudah dilarutkan, aduk hingga rata dan kalis atau adonan bisa dibentuk diamkan 15 menit. Ambil sedikit adonan remas-remas lalu bentuk bulat-bulat kecil sebesar kelereng hingga adonan habis.
  2. Siapkan wajan di atas kompor, masukkan minyak dan cimol hingga terendam. Tutup wajan kemudian nyalakan api kecil, masak dengan sesekali diaduk-aduk sekitar 15 menit atau hingga matang dan adonan mengambang.
  3. Angkat dan tiriskan cimol dari minyak, kemudian lanjutkan dengan memasukkan adonan cimol berikutnya tanpa merubah api kompor. Sajikan cimol dengan taburan bumbu kering rasa pedas atau aneka rasa lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4zgoKkY5esDyGDfXmhp5tz0W8H2jEgsRJx2wm9317hpr6CTdO8i4DPQj5mF-OAprw6GVcNt84Pt9Yp5U6XEz5h_pAP7azclFEO7kSUzDjr31IvLdzT01usqHnjVk1bBWsqpHQX6G4AIU/s1600/Photo0783.jpg" />

Followers

Hadith Prophet Muhammad

It is narrated on the authority of Amirul Mu’minin, Abu Hafs ‘Umar bin al-Khattab, radiyallahu ‘anhu, who said: I heard the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, say: “Actions are (judged) by motives (niyyah) , so each man will have what he intended. Thus, he whose migration (hijrah) was to Allah and His Messenger, his migration is to Allah and His Messenger; but he whose migration was for some worldly thing he might gain, or for a wife he might marry, his migration is to that for which he migrated.” [Al-Bukhari & Muslim]

Abu Hamzah Anas bin Malik, radiyallahu ‘anhu, who was the servant of the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, reported that the Prophet, sallallahu ‘alayhi wasallam, said: “None of you truly believes (in Allah and in His religion) until he loves for his brother what he loves for himself.” [Al-Bukhari & Muslim]

About History

The urgent of reading history is that we become aware of his past life, progress and destruction of a nation, understand the wisdom behind the nation's history, feel the love, angry, sad, all within the scope of history. Because history is an art. Art is beauty. So people who do not know history, its own history, at least then he would not know the beauty of the wheel of life that applies to every person.

Blog Archives

google7580a3e780103fb4.html

Popular Posts

Our Blogs