Rabu, 01 Juli 2015

Cara Membuat Pepes Ikan Teri Resep Pedas
Resep Pepes Ikan Teri variasi Bumbu Pedas. Bermacam-macam ikan baik tawar maupun ikan laut memang enak dimasak untuk dipepes, termasuk jenis ikan teri seperti halnya teri nasi, teri medan atau teri jengki baik basah maupun ikan teri asin kering pun juga tak kalah enak diolah menjadi pepes.

Resep masakan dari ikan teri dengan lumuran bumbu rempah ini semakin lezat dengan cita rasa dan aroma kemangi serta wangi daun pisang sebagai salah satu pembungkus yang bisa digunakan.

RESEP PEPES IKAN TERI
Pepes teri asin dimasak dengan cara dikukus bersama beragam bumbu dan rempah serta dibungkus dengan memakai daun pisang. Oleh sebab itu selain bisa menjadi menu makan berbahan sederhana yang lezat, resep membuat pepes teri enak dan pedas ini juga sarat akan aroma.

Bahan dan bumbu :
  • 100 gram teri jengki
  • 1 buah jeruk nipis untuk lumuran
  • 3 sdm perasan air asam jawa dari 1/2 sdm asam jawa
  • 20 lembar daun kemangi
  • 1 batang daun bawang diiris kecil-kecil
  • 2 batang serai dipotong kecil-kecil bagian putihnya saja
  • daun pisang untuk membungkus
Haluskan :
  • 5 butir bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 3 buah cabe merah besar
  • 8 buah cabe rawit merah
  • 1/2 sdt terasi
  • 6 butir kemiri digoreng
  • 2 cm jahe
  • 1 cm kencur
  • 1 cm kunyit
  • 1/2 sdt garam
  • 1/2 sdt kaldu bubuk atau penyedap rasa sesuai selera
CARA MEMBUAT PEPES IKAN TERI
  1. Cuci ikan teri dengan air panas, angkat dan tiriskan lalu lumuri dengan air jeruk nipis sekitar 20 menit.
  2. Campur dan aduk hingga rata bumbu halus dengan bahan-bahan lainnya serta ikan teri yang sudah dilumuri tadi.
  3. Siapkan potongan daun pisang yang sudah dibakar sebentar saja di atas api agar layu dan tidak mudah sobek. Tuang adonan teri tadi, bungkus rapih dan semat di kedua ujungnya dengan lidi.
  4. Kukus selama 20 menit atau hingga matang, angkat dan tiriskan kemudian bakar sampai tidak mengandung air. Angkat pepes teri lalu siap untuk disajikan.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4zgoKkY5esDyGDfXmhp5tz0W8H2jEgsRJx2wm9317hpr6CTdO8i4DPQj5mF-OAprw6GVcNt84Pt9Yp5U6XEz5h_pAP7azclFEO7kSUzDjr31IvLdzT01usqHnjVk1bBWsqpHQX6G4AIU/s1600/Photo0783.jpg" />

Followers

Hadith Prophet Muhammad

It is narrated on the authority of Amirul Mu’minin, Abu Hafs ‘Umar bin al-Khattab, radiyallahu ‘anhu, who said: I heard the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, say: “Actions are (judged) by motives (niyyah) , so each man will have what he intended. Thus, he whose migration (hijrah) was to Allah and His Messenger, his migration is to Allah and His Messenger; but he whose migration was for some worldly thing he might gain, or for a wife he might marry, his migration is to that for which he migrated.” [Al-Bukhari & Muslim]

Abu Hamzah Anas bin Malik, radiyallahu ‘anhu, who was the servant of the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, reported that the Prophet, sallallahu ‘alayhi wasallam, said: “None of you truly believes (in Allah and in His religion) until he loves for his brother what he loves for himself.” [Al-Bukhari & Muslim]

About History

The urgent of reading history is that we become aware of his past life, progress and destruction of a nation, understand the wisdom behind the nation's history, feel the love, angry, sad, all within the scope of history. Because history is an art. Art is beauty. So people who do not know history, its own history, at least then he would not know the beauty of the wheel of life that applies to every person.

Blog Archives

google7580a3e780103fb4.html

Popular Posts

Our Blogs