Rabu, 11 Maret 2015

Rese Cara Membuat Rendang Jengkol
RESEP RENDANG JENGKOL
Jengkol yang empuk, lembut dan tanpa bau paling enak disajikan dengan bumbu rendang. Mungkin terdapat banyak tips meminamilisir dan menghilangkan bau pada jengkol atau bahkan cara memasak jengkol agar tidak bau sekaligus empuk teksturnya, cara mudah dan sederhana adalah menambahkan sedikit baking soda (soda kue) pada air rebusan pertama.

Bumbu rendang secara umum merupakan salah satu ciri khas dalam masakan Padang (Minang) yang memiliki banyak variasi baik penggunaan bumbu rempah maupun cara membuatnya. Yang terpenting, rendang jengkol bisa membuat jengkol menjadi sebuah masakan yang sangat enak dan spesial.

Bahan dan Bumbu :
  • 500 gram jengkol (jering)
  • 2 batang serai digeprek
  • 2 lembar daun salam
  • 2 lembar daun jeruk
  • 2 buah asam kandis
  • 1 lembar daun kunyit
  • 1/2 sdt kaldu bubuk atau penyedap
  • garam secukupnya
  • 1 sdm gula pasir
  • 1/2 sdt merica bubuk
  • 500 ml santan dari 300 gram kelapa parut
  • 500 ml air
  • 2 sdm kecap manis
  • minyak untuk menumis
Haluskan :
  • 10 butir bawang merah
  • 5 siung bawang putih
  • 10 buah cabe merah besar
  • 8 butir kemiri
  • 3 cm kunyit
  • 4 cm jahe
  • 5 cm lengkuas
CARA MEMBUAT RENDANG JENGKOL :
  1. Rebus jengkol dengan kurang lebih 1 liter air dan 1/4 sdt baking soda, setelah 15 menit matikan api lalu buang air rebusannya. Rebus kembali dengan air secukupnya hingga empuk atau sekitar 1 jam, tambahkan air bila kurang. Angkat dan tiriskan lalu geprek atau pipihkan tetapi tidak perlu sampai belah hanya supaya memudahkan penyerapan bumbu.
  2. Panaskan minyak secukupnya lalu tumis bumbu halus, serai, daun salam, daun jeruk, daun kunyit dan asam kandis hingga harum. Tuang air, santan, garam, merica, kaldu bubuk dan gula pasir. Aduk-aduk rata kemudian masukkan jengkol dan masak hingga kuah mendidih.
  3. Setelah kuah sudah mulai menyusut, tambahkan kecap manis dan aduk rata. Masak sampai kuah mengering dan kental serta bumbu berwarna kecoklatan, jangan lupa sambil sesekali diaduk supaya matang merata. Angkat setelah matang dan siap untuk disajikan.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4zgoKkY5esDyGDfXmhp5tz0W8H2jEgsRJx2wm9317hpr6CTdO8i4DPQj5mF-OAprw6GVcNt84Pt9Yp5U6XEz5h_pAP7azclFEO7kSUzDjr31IvLdzT01usqHnjVk1bBWsqpHQX6G4AIU/s1600/Photo0783.jpg" />

Followers

Hadith Prophet Muhammad

It is narrated on the authority of Amirul Mu’minin, Abu Hafs ‘Umar bin al-Khattab, radiyallahu ‘anhu, who said: I heard the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, say: “Actions are (judged) by motives (niyyah) , so each man will have what he intended. Thus, he whose migration (hijrah) was to Allah and His Messenger, his migration is to Allah and His Messenger; but he whose migration was for some worldly thing he might gain, or for a wife he might marry, his migration is to that for which he migrated.” [Al-Bukhari & Muslim]

Abu Hamzah Anas bin Malik, radiyallahu ‘anhu, who was the servant of the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, reported that the Prophet, sallallahu ‘alayhi wasallam, said: “None of you truly believes (in Allah and in His religion) until he loves for his brother what he loves for himself.” [Al-Bukhari & Muslim]

About History

The urgent of reading history is that we become aware of his past life, progress and destruction of a nation, understand the wisdom behind the nation's history, feel the love, angry, sad, all within the scope of history. Because history is an art. Art is beauty. So people who do not know history, its own history, at least then he would not know the beauty of the wheel of life that applies to every person.

Blog Archives

google7580a3e780103fb4.html

Popular Posts

Our Blogs