Selasa, 17 November 2015

Cara Membuat Tahu Isi Bihun Sayuran Resep Renyah
Resep Tahu Isi Bihun Sayuran - Renyahnya tahu goreng tepung yang gurih dengan isian sayuran campur bihun bisa menjadi menu cemilan sederhana yang enak disantap bersama cabe rawit untuk menambah kesan pedas pada cita rasanya. Tahu isi termasuk dari aneka gorengan yang cukup familiar sebagai jajanan pinggir jalan yang murah meriah.

Bermacam cara membuat tahu isi yang bisa kita olah sendiri di rumah, salah satunya adalah tahu isi bihun sayuran kali ini. Jenis tahu juga bisa dipilih sesuai selera, bisa tahu kuning dan tahu putih, atau bahkan tahu sumedang, tahu susu, tahu cibuntu dan yang lainnya untuk memberikan variasi dalam hal rasa.

Kombinasi sederhana dari larutan terigu dengan tepung beras sebagai adonan pencelup membuat kulit tahu goreng menjadi renyah, adapun tambahan bumbu-bumbu supaya juga berasa enak dan gurih. Mau yang pedas, tinggal tambahkan pemakaian cabai dalam resep bahan isian, atau untuk lebih mudahnya dapat melihat Resep Tahu Isi Pedas yang enak dan renyah dalam resep terdahulu.
Proses Cara Membuat Tahu Isi
Persiapan Bahan dan Bumbu Tahu isi
  • 30 buah tahu kuning ukuran 3x3 cm digoreng hingga matang
  • minyak untuk menggoreng
Adonan pelapis (campur rata semua bahan) :
  • 200 gram tepung terigu
  • 50 gram tepung beras
  • 300 ml air
Bumbu halus adonan pelapis :
  • 3 butir bawang merah
  • 2 siung bawang putih
  • 1 sdm ketumbar biji
  • 1/2 sdt merica butir
  • 1 sdt garam
  • 1/2 sdt kaldu bubuk atau penyedap sesuai selera
Adonan isi :
  • 1 bungkus (130 gram) bihun beras direndam air hingga lunak
  • 60 gram wortel dipotong bentuk korek
  • 100 gram toge dipotong ekor
  • 60 gram kol diiris tipis
  • 1 batang daun bawang diiris kecil
  • 2 batang daun seledri diiris kecil
  • 2 siung bawang putih diiris tipis
  • 2 butir bawang merah diiris tipis
  • 1/2 buah bawang bombay diiris dadu
  • 1/2 sdt kaldu bubuk atau penyedap
  • 1/2 sdt merica bubuk
  • 1/2 sdt garam
  • minyak untuk menumis
Cara Membuat Tahu Isi Bihun Sayuran
  1. Panaskan sedikit minyak, tumis bawang merah, bawang putih, daun bawang, dan seledri hingga harum. Masukkan wortel, toge dan kol, serta beri garam, merica dan kaldu bubuk, aduk-aduk rata. Masukkan bihun, aduk-aduk hingga tercampur rata dengan bumbu serta semua bahan sayuran layu, lalu angkat dan sisihkan
  2. Belah tahu tapi tidak putus lalu korek atau keluarkan sebagian isi tahu, kemudian masukkan tumisan bihun sayuran tadi ke dalam tahu hingga penuh.
  3. Celupkan ke dalam adonan pelapis yang sudah dicampur rata, kemudian goreng dalam minyak panas di atas api sedang hingga matang berwarna kekuningan.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4zgoKkY5esDyGDfXmhp5tz0W8H2jEgsRJx2wm9317hpr6CTdO8i4DPQj5mF-OAprw6GVcNt84Pt9Yp5U6XEz5h_pAP7azclFEO7kSUzDjr31IvLdzT01usqHnjVk1bBWsqpHQX6G4AIU/s1600/Photo0783.jpg" />

Followers

Hadith Prophet Muhammad

It is narrated on the authority of Amirul Mu’minin, Abu Hafs ‘Umar bin al-Khattab, radiyallahu ‘anhu, who said: I heard the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, say: “Actions are (judged) by motives (niyyah) , so each man will have what he intended. Thus, he whose migration (hijrah) was to Allah and His Messenger, his migration is to Allah and His Messenger; but he whose migration was for some worldly thing he might gain, or for a wife he might marry, his migration is to that for which he migrated.” [Al-Bukhari & Muslim]

Abu Hamzah Anas bin Malik, radiyallahu ‘anhu, who was the servant of the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, reported that the Prophet, sallallahu ‘alayhi wasallam, said: “None of you truly believes (in Allah and in His religion) until he loves for his brother what he loves for himself.” [Al-Bukhari & Muslim]

About History

The urgent of reading history is that we become aware of his past life, progress and destruction of a nation, understand the wisdom behind the nation's history, feel the love, angry, sad, all within the scope of history. Because history is an art. Art is beauty. So people who do not know history, its own history, at least then he would not know the beauty of the wheel of life that applies to every person.

Blog Archives

google7580a3e780103fb4.html

Popular Posts

Our Blogs