Selasa, 10 November 2015

Cara Membuat Sambal Matah Resep Enak Khas Bali
Resep Sambal Matah Khas Bali - Variasi sambal iris mentah yang enak dan dibuat secara sederhana ini termasuk dalam aneka sambal nusantara yang populer serta cukup terkenal dengan sebutan sambal matah. Sajian pelengkap menu makan ini biasa juga disajikan bersama ikan atau ayam, baik digoreng, dibakar maupun bermacam olahan lainnya.

Sambal merupakan hidangan yang sangat khas bagi masyarakat Indonesia, beragam kreasi sambal hampir selalu menghiasi menu makan sehari-hari. Dari yang bertekstur halus atau sambal iris, mentah atau matang, baik yang dibuat secara terpisah maupun yang dimasak bersama bahan lainnya. Sedangkan sambal yang dikenal sebagai bagian kuliner khas Bali yang cita rasanya sudah tak diragukan lagi ini, merupakan sambal iris yang diolah hanya dengan siraman minyak panas. Kecombrang atau honje sebutan sundanya juga kerap digunakan untuk sensansi aroma dan rasa yang lebih khas.

Persiapan Bahan dan Bumbu Sambal Matah
  • 10 butir bawang merah diiris tipis
  • 3 siung bawang putih diiris tipis
  • 2 batang serai, ambil putihnya lalu iris tipis
  • 4 lembar daun jeruk diiris tipis
  • 12 buah cabe rawit merah diiris kecil
  • 1 buah jeruk nipis diperas airnya
  • 1/4 sdt garam
  • 1/2 sdt gula pasir
  • 1/2 sdt terasi bakar dihaluskan
  • 10 sdm minyak goreng panas
Cara Membuat Sambal Matah Bali
  1. Masukkan semua bahan dalam mangkuk atau wadah, aduk-aduk lalu tuang minyak panas. Aduk-aduk rata dengan sendok sambil menunggu minyaknya cukup dingin.
  2. Aduk dan remas-remas menggunakan tangan dengan memakai sarung tangan plastik hingga rata. Tuang dalam mangkuk atau piiring saji lalu siap untuk dihidangkan.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4zgoKkY5esDyGDfXmhp5tz0W8H2jEgsRJx2wm9317hpr6CTdO8i4DPQj5mF-OAprw6GVcNt84Pt9Yp5U6XEz5h_pAP7azclFEO7kSUzDjr31IvLdzT01usqHnjVk1bBWsqpHQX6G4AIU/s1600/Photo0783.jpg" />

Followers

Hadith Prophet Muhammad

It is narrated on the authority of Amirul Mu’minin, Abu Hafs ‘Umar bin al-Khattab, radiyallahu ‘anhu, who said: I heard the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, say: “Actions are (judged) by motives (niyyah) , so each man will have what he intended. Thus, he whose migration (hijrah) was to Allah and His Messenger, his migration is to Allah and His Messenger; but he whose migration was for some worldly thing he might gain, or for a wife he might marry, his migration is to that for which he migrated.” [Al-Bukhari & Muslim]

Abu Hamzah Anas bin Malik, radiyallahu ‘anhu, who was the servant of the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, reported that the Prophet, sallallahu ‘alayhi wasallam, said: “None of you truly believes (in Allah and in His religion) until he loves for his brother what he loves for himself.” [Al-Bukhari & Muslim]

About History

The urgent of reading history is that we become aware of his past life, progress and destruction of a nation, understand the wisdom behind the nation's history, feel the love, angry, sad, all within the scope of history. Because history is an art. Art is beauty. So people who do not know history, its own history, at least then he would not know the beauty of the wheel of life that applies to every person.

Blog Archives

google7580a3e780103fb4.html

Popular Posts

Our Blogs