Senin, 27 Juli 2015

Cara Membuat Sambal Nanas Asam Pedas Resep
Resep sambal nanas bercita rasa asam pedas sebagai pelengkap menu makan harian yang meningkatkan selera. Rasa buah nanas yang manis dan asam sering kali dijadikan sebagai bahan utama ataupun sebagai bumbu pelengkap dari aneka masakan bercita rasa asam yang segar.

Sambal dengan menggunakan nanas sebagai bahan utamanya merupakan kombinasi dari rasa tersebut yang dipadukan lagi dengan rasa pedas sehingga menjadikan hidangan yang enak disantap serta dapat membantu meningkatkan selera makan.

Mengkonsumsi nanas terkadang membuat gatal di lidah atau tenggorokan dikarenakan kandungan kalsium oksalat. Tips sederhana cara mengolah nanas biasanya dengan membersihkan juga mata mata nanas, selain itu juga menyisihkan bagian tengah nanas yang mengandung asam oksalat yang lebih tinggi agar tidak gatal di lidah atau bisa juga direndam sebentar dengan air garam untuk menetralisasi asam supaya bisa langsung dikonsumsi tanpa rasa gatal.

RESEP SAMBAL NANAS
Bahan dan bumbu :
  • 1 buah (400 gram) nanas
  • 3 buah cabe rawit merah
  • 2 buah cabe merah besar
  • 1/2 sdt terasi udang bakar
  • 1/2 sdt gula merah
  • garam secukupnya
CARA MEMBUAT SAMBAL NANAS
  1. Kupas kulit dan bersihkan dari mata mata nanas mengikuti alur melingkar miring atau menggunakan alat pemotong nanas. Baung tulang tengahnya kemudian potong-potong nanas sesuai selera.
  2. Ulek semua bahan lainnya hingga halus, aduk rata lalu masukkan potongan nanas. Aduk lagi hingga rata, sambal nanas sudah siap untuk disajikan.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4zgoKkY5esDyGDfXmhp5tz0W8H2jEgsRJx2wm9317hpr6CTdO8i4DPQj5mF-OAprw6GVcNt84Pt9Yp5U6XEz5h_pAP7azclFEO7kSUzDjr31IvLdzT01usqHnjVk1bBWsqpHQX6G4AIU/s1600/Photo0783.jpg" />

Followers

Hadith Prophet Muhammad

It is narrated on the authority of Amirul Mu’minin, Abu Hafs ‘Umar bin al-Khattab, radiyallahu ‘anhu, who said: I heard the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, say: “Actions are (judged) by motives (niyyah) , so each man will have what he intended. Thus, he whose migration (hijrah) was to Allah and His Messenger, his migration is to Allah and His Messenger; but he whose migration was for some worldly thing he might gain, or for a wife he might marry, his migration is to that for which he migrated.” [Al-Bukhari & Muslim]

Abu Hamzah Anas bin Malik, radiyallahu ‘anhu, who was the servant of the Messenger of Allah, sallallahu ‘alayhi wasallam, reported that the Prophet, sallallahu ‘alayhi wasallam, said: “None of you truly believes (in Allah and in His religion) until he loves for his brother what he loves for himself.” [Al-Bukhari & Muslim]

About History

The urgent of reading history is that we become aware of his past life, progress and destruction of a nation, understand the wisdom behind the nation's history, feel the love, angry, sad, all within the scope of history. Because history is an art. Art is beauty. So people who do not know history, its own history, at least then he would not know the beauty of the wheel of life that applies to every person.

Blog Archives

google7580a3e780103fb4.html

Popular Posts

Our Blogs